aku lupa daratan sejengkal
kularikan diriku sekencang-kencangnya
tapi masih dikordinat yg sama
ada angin yang seketika menelusup ketelinga
perih, sakit menjalar keseluruh tubuh
menimbun setiap kata yang tumbuh
mencatat saat suara berkeliaran
mulutku tak mampu mengeluarkan suara
lalu kugenggam erat katakata itu dengan cepat
ia melompat dari tanganku
mulutku terkunci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar